Panji Gumilang: Cintai Negaramu Lebih daripada Kamu Mencintai Dirimu Sendiri!

17 Agustus 2024

DoetaNewsTV.Com | Indramayu—Masa hadapan Indonesia Raya yang lebih baik hanya akan dapat dicapai bangsanya yang telah menyiapkan cita-cita tersebut melalui nilai-nilai dasar Indonesia Raya, seperti yang disampakan Syaykh Al-Zaytun, Prof. Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, M.P. dalam momen Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di lapangan terbuka Stadion Palagan Agung Ma’had Al-Zaytun, Sabtu (17/08/2024).

Bertindak sebagai pembina upacara, Syaykh Panji Gumilang mencontohkan dan mengomandoi para hadirin, mulai dari santri PAUD, santri kelas 1 hingga 12, mahasiswa IAI Al-Aziz, warga belajar PKBM hingga seluruh eksponen, wali santri, dan semua civitas Ma’had Al-Zaytun, untuk memegang bendera sambil memekikkan kata “merdeka” sembari megangkat tangan atau bendera setinggi-tinggnya.

“Angkat tinggi-tinggi bendera dan angkat tangan seluruh yang tidak memegang bendera. Merdeka! Merdeka! Merdeka!” kata Syaykh memulakan amanatnya.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya Syaykh mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengajak hadirin bersyukur atas usia 79 tahun Indonesia. Berikut pidato lengkapnya:

“Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa kita bersyukur hari ini 79 tahun usia Indonesia yang merdeka dan sebentar lagi kita akan masuk umur 100 tahun Indonesia merdeka. Dalam perjalanan keseharian, misi kemerdekaan di sana sini masih belum seperti yang dikehendaki oleh kemerdekaan itu sendiri. Oleh sebab itu, menata kemerdekaan atau mengisi kemerdekaan adalah melalui pendidikan. Mari kita tanamkan pendidikan ini sebagai wahana untuk menghantarkan bangsa dan rakyat Indonesia menjadi rakyat yang memiliki keadilan dan keberadaban.

“Hadirin yang dihormati sekalian, karakter bangsa harus diarahkan, harus diletakkan pada trek dasar negara yang selalu kita baca, yang selalu kita gembar-gemborkan yang lima itu, Pancasila. Inilah trek yang harus dilalui, sehingga kejayaan bangsa sampai kapan pun umur sampai kapan pun bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang terbilang, bangsa yang gemilang.

“Oleh sebab itu, tanamkan wahai putra-putri bangsa Indonesia, yang sedang menempuh pendidikan ini cintailah sesamamu, cintailah sesamamu, cintailah sesamamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri, dan cintailah negaramu, cintailah negaramu, cintailah negaramu seperti kamu mencintai dirimu sendiri. Cintai negaramu lebih daripada kamu mencintai dirimu sendiri! Itu baru bangsa Indonesia akan tampil gemilang dan terbilang di permukaan dunia ini sampai kapan pun!

“Ini doa dan keinginan kita semua. Mudah-mudahan didengar. Mudah-mudahan dari arena pendidikan ini Tuhan mengabulkan. Jangan sampai bangsa Indonesia ini kocar-kacir karena karakternya keluar dari dasar negara yang kita cintai. Kalau kita ingin tahu, karakter bangsa Indonesia adalah bangsanya saling mencintai dan bangsanya mencintai negaranya seperti dirinya sendiri atau lebih daripada dirinya sendiri. Itu karakter. Itu karakter dan tanamkan bukan karena agama, tetapi karena karakter.

“Cinta pada negara itu bukan karena agama. Agama terkadang sumber perselisihan yang tidak bisa diselesaikan. Tanamkan karakter itu. Cintai sesamamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri, cintai negaramu lebih daripada kamu mencintai dirimu sendiri!

“Ya Allah Ya Rab, kabulkan permohonan kami sebagai bangsa Indonesia agar kami semua mampu mencintai sesama bangsa ini lebih daripada kami mencintai diri sendiri dan kabulkanlah agar kami mampu mencintai negara kami lebih daripada kami mencintai diri sendiri.”

Dalam amanatnya saat upacara peringatan kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Palagan Agung, Ma’had Al-Zaytun, Syaykh di depan lebih dari 5.000 santri konsisten menanamkan nasionalisme kecintaan pada bangsa Indonesia tanpa adanya perselisihan atas nama apa pun.

Para peserta upacara khidmat mendengarkan momen pidato Syaykh, termasuk santri PAUD, MI-MA, serta mahasiswa perguruan tinggi. Mereka siap mencintai diri sendiri dan sesama, mencintai bangsa, dan negara melebihi mencintai diri sendiri.

Karakter tersebut menjadi modal penting dalam perjalanan negara Republik Indonesia ke depan yang harus berdasar pada lima dasar Pancasila. Dengan demikian Indonesia akan gemilang dan Indonesia akan menuju kesejahteraan rakyatnya sebagaimana terdapat dalam amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Pos terkait