DoetaNewsTV | Jakarta—Rektor Universitas Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza menjelaskan tujuan utama Seminar Water Security–Technology for Indonesia di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Jumat (22/09/2023).
Jonni mengatakan bahwa tujuan utama seminar ini adalah memperluas pemahaman tentang pentingnya menjaga sumber daya air dan menemukan solusi inovatif menggunakan teknologi mutakhir yang sesuai kondisi alam Indonesia. Hal ini menjadi kunci dalam membangun pertahanan negara yang kuat.
PBB memperkirakan pada 2030 kebutuhan air bersih dunia akan meningkat 40 persen dari ketersediaan saat ini akibat perubahan iklim. Sebelas kota terancam mengalami krisis air, salah satunya adalah Jakarta. Kota-kota yang lain adalah Sao Paulo-Brasil, Bangalore-India, Beijing-China, Kairo-Mesir, Moskow-Rusia, Istanbul-Turki, Mexico City-Meksiko, London-Inggris, Tokyo-Jepang, dan Miami-Amerika Serikat.
“Kondisi water security di Indonesia saat ini sedang menuju krisis air,” kata Letjen TNI Jonni Mahroza.
Annelis Putri, pendiri dan Direktur Media Indonesia Business Post, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Unhan RI mengundang lebih dari 15 perusahaan dan pakar teknologi ketahanan air, baik dari dalam maupun luar negeri.
Annelis menekankan bahwa perusahaan-perusahaan ini dipilih berdasarkan harapan Menteri Pertahanan RI dan Rektor Unhan RI bahwa teknologi mereka dapat mendukung revolusi manajemen air dan ketahanan air Indonesia.
Water security adalah kemampuan memastikan akses yang berkelanjutan terhadap air bersih yang cukup untuk kehidupan yang baik, pembangunan ekonomi, dan perlindungan lingkungan. Ini juga mencakup cara menjaga agar air tetap bersih, menlindungi air dari polusi, menghindari bencana terkait air, dan melestarikan ekosistem.